Asahan – Plt Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni mencanangkan Gerakan Sinkronisasi Pengendalian Inflasi se-Sumut bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di kediaman pemerintah Sumut, Aula Tengku Rizal Noordin. Jalan Sudirman no. 41, Gadis, pada Selasa (23/7/2024). Hal ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut kepada Forkopimda dalam mengelola inflasi.
“Kita perlu menjelaskan kepada masyarakat bahwa inflasi itu nyata dan kita perlu bersama-sama mengatasi inflasi, tidak hanya oleh pemerintah, tapi oleh seluruh wilayah Sumut. Gerakan ini merupakan upaya persatuan dan kekuatan kita, bersama-sama Ke depan, Fatoni Dikatakan, pemerintah, “bergandengan tangan menyatukan BUMN, BUMD, instansi vertikal, swasta, dan elemen masyarakat untuk mengatasi inflasi.”
Oleh karena itu, selain Fatoni yang sedang berjalan, juga akan dilaksanakan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Sumut, Gerakan Pasar Sumut, Gerakan Perkebunan Sumut, dan Gerakan Pangan Sumut. Hal ini digabungkan dalam penanganan inflasi agar lebih efektif.
“Ini menjadi sentimen kita bersama, dan saya minta media juga menyosialisasikan bahwa inflasi harus ditangani secara kolektif. Kita semua serius dalam mengelola inflasi agar terkendali, perekonomian juga tumbuh baik, dan masyarakat bisa sejahtera,” ujarnya. dikatakan. .
Pertama, Satgas Pangan Sumut yang juga Kasubdit Perindustrian Detreskrimsus Polda Sumut AKBP Bambang Rubianto memaparkan banyak sekali produksi dan stok pangan di Sumut pada tahun ini. Seperti produksi beras 19.086 ton, cabai merah 7.698 ton, palawija 3.677 ton, dan minyak goreng 288.930 ton. Stok beras yang tersedia sebanyak 98.517 ton, cabai merah 1.869 ton, bawang merah 5.506 ton, dan minyak goreng 555.739 ton.
“Kami berusaha memastikan ketersediaan pangan berkoordinasi dengan blog Sumut. Dari tahun ke tahun inflasi bisa kita kendalikan,” ujarnya.
Ia mengatakan, upaya Polri dalam menjaga stabilitas perekonomian dilakukan dengan menjaga stabilitas harga dan distribusi bahan pokok. Dengan demikian, masyarakat akan percaya kepada pemerintah karena stabilitas perekonomian menjadi kunci stabilitas Kamtibamas.
IGK Wira Kusuma, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, mengatakan tingkat inflasi nasional turun menjadi 2,51% dari 2,84% year-on-year di bulan Juni. Dikatakannya, dalam arahan Presiden RI tersebut diberikan beberapa pedoman dalam hal peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan infrastruktur pertanian, percepatan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, dan mendorong hilirisasi investasi Cara mendukung kelancaran. Meningkatkan sharing dan koordinasi antar pihak kebijakan untuk mengendalikan inflasi.
Di Sumut, kata dia, tren inflasi hampir sama dengan nasional yang juga mengalami penurunan, yaitu inflasi di Sumut mencapai 0,33% di bulan Mei. Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap penurunan ini adalah daging ayam ras, tomat, dan bawang merah. Meskipun terjadi penurunan pada bulan Juni di tingkat nasional dibandingkan dengan provinsi, tren penurunannya sama dari tahun ke tahun, tahun ke bulan, dan bulan ke bulan.
“Kita punya waktu enam bulan lagi untuk menjaga agar inflasi tetap sesuai sasaran. Kalau inflasi kita 3,36% year-on-year, kalau ceritanya 2020, maka yang menyumbang inflasi adalah beras, cabai merah, cabai merah, bawang merah.” Misalnya pada Juni 2022 inflasi banyak dipengaruhi oleh cabai merah,” ujarnya.
Menurut dia, untuk mengendalikan inflasi, komunikasi yang efektif harus dilakukan dengan memperbanyak data melalui digitalisasi sistem informasi harga dan pasokan. Ia menyarankan pembentukan sekretariat, penguatan asosiasi dan lembaga yang mengawasi program kerja bersama seluruh pemangku kepentingan dan anggota TPID.
Di sisi kegiatan, Ashan H. Bupati Surya, BSC menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumut dan Forkopimda Sumut yang telah memulai gerakan penanggulangan inflasi serentak di seluruh Sumut.
“Pemerintah Kabupaten Asahan berkomitmen dalam menekan dan mengendalikan inflasi di Kabupaten Asahan, hal ini siap kami wujudkan,” ujarnya.
Pada awal mula Gerakan Penanganan Inflasi Serentak Sumut, beberapa pimpinan daerah seperti Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasution, Bupati Asahan H. Surya, BSc, Bupati Karo Kori Shrivati Sebayar, turut serta. Wali Kota Pematangsiantar Susanti Devyani, Wali Kota Gunungsitoli Sowaa Laoli, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Pj Bupati Deliserdang Wiria Alrahman, Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimi, Pj Wali Kota Tebingtinggi, Entitas Utara Mutakint Prof. Weera Kusuma, BPS Sumut, Bulog Sumut, BUMN, BUMD, Forkopimda, seluruh pimpinan OPD, dan pemangku kepentingan. Edward Banjarnhor
Leave a Reply