MAKASSAR Peresmian pelabuhan baru Makassar ditandai dengan penempatan miniatur peti kemas pada miniatur kapal dan penandatanganan Presiden RI. Bupati Barru mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya bahwa Makassar Newport merupakan pelabuhan peti kemas terbesar di kawasan timur Indonesia yang setara dengan pelabuhan lain di dunia dan tentunya mendukung laju pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kabupaten Barru. “Alhamdulillah, Makassar Newport akan menjadi ikon baru Sulawesi Selatan dan diharapkan dapat memperkuat visi Indonesia menjadi aset maritim dunia. Pelabuhan baru Makassar tentunya akan terhubung dengan Pelabuhan Garongkong. “Hal ini dapat membantu laju pembangunan dan konektivitas Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru yang tentunya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Kabupaten Barru,” harapnya. Presiden Republik Indonesia Bpk. U. Joko Widodo berharap kehadiran pelabuhan yang memiliki nilai investasi Rp5,4 triliun ini dapat meningkatkan nilai efisiensi biaya logistik di Tanah Air. “Ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur, yang kita harapkan bisa mempermudah biaya logistik di negara kita,” ujarnya. Presiden mengingatkan, persaingan antar negara saat ini sangat ketat baik terhadap produk dalam negeri maupun produk negara lain. Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya efisiensi guna memenangkan persaingan antar negara. Presiden juga menilai biaya logistik di Indonesia kini turun hingga 14 persen. Meski masih lebih tinggi dibandingkan negara lain, Presiden yakin kehadiran pelabuhan baru Makassar akan membantu menekan biaya logistik di Tanah Air. “Makasar New Port adalah yang terbesar setelah Tanjung Priok. Kedalamannya 16 meter, juga merupakan pelabuhan terdalam, tempat kapal-kapal besar sangat cocok untuk tambatan pengangkutan peti kemas, kata Presiden. Selain biaya logistik, Presiden juga mengapresiasi berkurangnya life time dari tujuh menjadi kurang dari tiga hari. Dari segi kapasitas, Makasar New Port juga memiliki kapasitas hingga 2,5 juta TEU sehingga diharapkan mampu bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar di negara lain. Turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Akomodasi Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Presiden Komisi V DPR RI, Direktur PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono, Agen. Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Bakhtiar Baharuddin. M.Si, Forkopimda Sulsel, Bupati/Walikota Sulsel, Direksi dan Dewan Komisaris PT. Pelindo, direksi utama BUMN terkait dan undangan lainnya.
Leave a Reply