Opini – Dalam konteks Pilkada Mesuji 2024, netralitas tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala desa, tetapi juga mencakup berbagai pihak mulai dari tingkat desa hingga struktur yang lebih tinggi. Kepala desa mempunyai tugas pokok dan fungsi yang jelas agar tetap netral sebagai aparat pemerintah desa, namun ada aktor lain yang harus memegang prinsip yang sama untuk menjaga proses demokrasi yang sehat dan adil. Selain perangkat desa dan BPD kepala desa, perangkat desa seperti sekretaris desa, kaur (kepala urusan), dan BPD (badan pembina desa) juga harus bersikap netral. Peran mereka dalam mengawasi jalannya pemerintahan di tingkat desa menjadikan mereka sebagai partai yang terlalu penting untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Netralitas mereka memastikan bahwa pelayanan masyarakat tetap tidak terganggu oleh kepentingan politik yang dapat melemahkan struktur pemerintahan daerah. Aparat Keamanan: Polri dan TNI Aparat keamanan, Polri dan TNI, memegang peranan penting dalam menjamin keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada. Mereka dipastikan akan menjaga netralitas, sejalan dengan fungsi intinya yakni menjamin seluruh tahapan pilkada tanpa memihak calon mana pun. Netralitas aparat keamanan tidak hanya merugikan demokrasi, namun juga berpotensi memicu konflik di masyarakat. ASN (Aparatur Sipil Negara) Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan garda depan birokrasi pemerintah yang sudah seharusnya mengedepankan profesionalisme. Sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, mereka dilarang mengikuti politik praktis. Segala bentuk favoritisme ASN terhadap seorang calon dapat menimbulkan ketidakadilan dalam proses pemerintahan, khususnya di bidang pelayanan publik. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemerintah daerah. Guru dan Pendidik Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa netralitas guru dan tenaga kependidikan juga sangat penting dalam pemilukada. Mereka adalah sosok-sosok berwibawa di masyarakat yang mempunyai pengaruh besar terhadap peserta didik dan keluarga disekitarnya. Ketika guru dan staf akademik condong ke satu calon, hal ini berpotensi mempengaruhi opini masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Oleh karena itu, mereka harus tetap netral dan fokus pada pekerjaan pendidikan tanpa membawa agenda politik. Di Messuji media dan jurnalis juga berperan penting dalam menjaga netralitas informasi yang dikomunikasikan kepada publik. Ketika media memihak salah satu kandidat, hal itu bisa menciptakan opini publik yang tidak seimbang. Oleh karena itu, jurnalis dan media perlu bekerja berdasarkan prinsip jurnalisme berimbang, memberikan ruang yang sama bagi semua kandidat untuk menyampaikan programnya, dan menghindari pemberitaan yang bersifat menghasut. Tokoh masyarakat dan agama Tokoh masyarakat dan agama seringkali menjadi panutan dan pengaruh di daerah. Karena peranannya yang penting dalam menjaga stabilitas sosial dan moral masyarakat, maka hendaknya mereka bisa menjaga netralitas dengan tidak memihak salah satu calon. Ketika mereka terlibat dalam politik pragmatis, kepercayaan masyarakat terhadap mereka sebagai pelindung dan pemersatu bisa berkurang. Netralitas bukan hanya soal tidak memihak, tapi juga menjaga kepercayaan masyarakat dan integritas proses pilkada. Seluruh pihak yang terlibat di masyarakat, mulai dari perangkat desa, ASN, hingga tokoh masyarakat, diharapkan menjunjung tinggi komitmen tersebut. Dengan begitu, Pilkada Mesuji 2024 dapat terselenggara secara adil, jujur, dan terbuka, tanpa ada pengaruh negatif dari pihak-pihak yang seharusnya bersikap netral.
Mesuji, 16 Oktober 2024
Juru kampanye pemilu Uddin Komaruddin
Leave a Reply