Jawa Timur – Begitu Anda melangkah ke jalanan berbatu di Semarang, ibu kota Jawa Tengah, perpaduan unik antara sejarah dan modernitas akan menyambut Anda. Terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Semarang telah menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan selama berabad-abad. Lapisan sejarah kota ini terungkap melalui arsitektur, festival, dan masakannya, dengan kisah yang dapat diceritakan di setiap sudutnya. Perjalanan Anda dimulai di kawasan “kota tua” Kota Lama, di mana waktu seolah berhenti. Jalanan berbatu berkelok-kelok di antara bangunan-bangunan era kolonial, fasadnya menceritakan kisah para pedagang Belanda dan bangsawan Jawa. Yang menonjol adalah Long Sewu, sebuah bangunan yang dikenal sebagai Gerbang Seribu. Dulunya merupakan kantor kereta api, kemegahannya dibayangi oleh misteri masa lalu. Saat Anda berjalan melewati aulanya, Anda merasakan beban sejarah dan mungkin hantu nuansa lokal dari kisah-kisah yang suka dibagikan penduduk setempat. Di dekatnya, Gereja Blandak menarik dengan kubah ikoniknya. Dibangun pada abad ke-18, gereja ini melambangkan warisan kolonial kota ini, sangat kontras dengan jalanan ramai di luar. Dan tidak jauh dari sana, Klenteng Sam Pung Kong berdiri sebagai bukti asal muasal kota Semarang yang beragam. Dibangun untuk menghormati laksamana Tiongkok yang legendaris, Zheng He, kompleks kuil yang semarak ini hidup dengan keharuman dupa dan doa. Kekayaan budaya Semarang paling baik dinikmati saat festival berlangsung. Misalnya, Festival Dugderan adalah kerusuhan warna dan energi yang menandai awal bulan Ramadhan. Saat parade berlangsung di jalanan, pertunjukan tradisional memeriahkan malam, dan pedagang kaki lima menggoda Anda dengan jajanan kaki lima. Dari segi makanan, Semarang adalah kuliner yang tidak bisa Anda tinggalkan tanpa mencoba Lumpia Semarang, lumpia khas kota ini yang diisi dengan rebung dan udang. Pengunjung yang menyukai makanan manis akan menyukai Wingko Babat, makanan berbahan dasar kelapa yang cocok sebagai oleh-oleh. Dan yang uniknya lagi, ada tahu gimbal, perpaduan gurih antara tahu goreng, udang goreng, dan sambal kacang. Namun Semarang bukan hanya tentang masa lalunya saja. Di pusat kota terdapat Simpang Lima, sebuah alun-alun yang dikelilingi mal dan tempat makan modern. Di sini, kekuatan kota ini kuat, yang mencerminkan meningkatnya peran kota ini sebagai kekuatan ekonomi. Untuk momen tenang, pergilah ke Pantai Marina dan saksikan matahari terbenam yang berubah warna menjadi oranye dan emas. Keindahan kota melampauinya saat perjalanan ke kompleks Candi Gedong Songo memberi Anda pemandangan pegunungan sekitarnya yang menakjubkan. Terletak di puncak gunung Angaron, candi Hindu kuno ini damai. Untuk sesuatu yang lebih terjal, formasi spektakuler Brown Canyon memberikan latar belakang dramatis bagi para fotografer. Dan jika Anda mencari relaksasi, kolam alami Umbul Sidomukiti yang sejuk memberikan pelarian yang tenang. Semarang adalah kota yang penuh kontras, tempat gema sejarah bertemu dengan ritme kehidupan modern, mengundang Anda untuk tenggelam dalam kisah-kisahnya, menikmati cita rasa, dan membenamkan diri dalam budayanya yang dinamis. Kota ini akan selalu menemani Anda saat Anda bepergian, sebuah pengingat akan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. (Destinasi.co.id)
Leave a Reply