PF MEDIA

Media Terbaik Membaca Berita Indonesia

Putu Kambang: Cerita Rasa dari Lengayang yang Tak Lekang Waktu

KULINER – Jika Anda pernah mampir ke Lengayang, sebuah kecamatan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pasti sudah tidak asing lagi dengan jajanan khas bernama Putu Kambang atau dikenal juga dengan nama Putu Buajuik. Nama unik ini menggambarkan bentuknya yang terikat atau terjepit, sehingga menjadikan makanan tradisional ini memiliki ciri khas. Putu Kambang bukan sekadar camilan; merupakan bagian dari sejarah kuliner yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Lengayang.  Makanan ini sering dicari di pasar tradisional mingguan seperti Pasar Kamis atau Balay Kamih, serta balai-balai lain di sekitar Lengayang. Tak jarang aroma harum khasnya menyapa para pendatang yang pulang kampung, seolah menyambut hangatnya kampung halaman.  Bahan-bahan Putu Kambang sangat sederhana, namun itulah yang membuatnya istimewa. Ketan lembut, kelapa parut asin, dan gula aren atau Saka yang manis alami berpadu dalam harmoni rasa. Proses pembuatannya masih mempertahankan cara tradisional, yaitu dikukus menggunakan kukusan khusus yang diturunkan secara turun temurun. Hasilnya adalah puttu yang lembut, manis dan harum, dengan cita rasa autentik yang sulit dikalahkan.  Tak hanya rasanya, Putu Kambang juga mempunyai nilai estetika tersendiri. Bentuknya yang dijilid rapi membuatnya mudah dibawa sebagai oleh-oleh. Saat membawa sebungkus Putu Kambang dari pasar, ada rasa bangga tersendiri – seolah membawa sepenggal tradisi yang kaya akan rasa dan cerita. Tak heran, makanan ini kerap menjadi pilihan dibawa pulang bagi mereka yang ingin berbagi kelezatan kampung halaman bersama keluarga besar.  Menariknya, Putu Kambang sering dijual oleh para ibu-ibu di pasar atau balai, yang dengan sabar menjaga tradisi ini tetap hidup. Setiap gigitan memiliki rasa cinta dan kerja keras yang mereka lakukan. Lebih dari sekedar kuliner, Putu Kambang merupakan simbol kebersamaan dan kehangatan keluarga, menjadi warisan kuliner yang terus dimeriahkan di Lengayang.  Oleh karena itu, jika berkesempatan berkunjung ke Lengayang, jangan lewatkan kesempatan mencicipi Putu Kambang. Dengan rasa dan aromanya yang menggoda, Putu Kambang akan membawa Anda pada perjalanan rasa yang penuh kehangatan dan kenangan. (Hendry Campai)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *