Sunting – Bayangkan setiap orang Indonesia mengeluarkan Rp 1000 per hari untuk kesehatan. Hanya seribu rupee. “Untuk apa seribu?” Mungkin hanya kopi murah atau jajanan kaki lima. Namun jika angka tersebut dihimpun dari 277 juta peserta JKN – hampir seluruh penduduk Indonesia – hasilnya salah. Rp 277 miliar dikumpulkan setiap hari. Dari tiap kantong kecil uang rakyat mengalir ke bank BPJS. Namun pertanyaan yang muncul adalah, apakah dana tersebut cukup untuk menjamin kesehatan kita semua?
Mari kita satukan!
Pendapatan BPJS: Rp 277 Miliar, Siapa Mau!
Jika setiap orang ikhlas menyumbang Rp 1000 per hari, maka BPJS akan mendapat “angpao besar” senilai Rp 277 miliar setiap harinya. Saya tidak percaya! Artinya BPJS mempunyai anggaran yang cukup untuk mendanai banyak layanan kesehatan hanya dalam satu hari. Bagi mereka yang bertanya-tanya, “Ah, tidak cukup!” Mereka akan berpikir demikian. Tapi mari kita lihat lebih dalam.
Biaya BPJS: Rp 160 Miliar per Hari, Cukup?
Setiap hari di Indonesia, 1,6 juta orang bergantung pada BPJS untuk pelayanan kesehatan. Dengan biaya rata-rata Rp100 ribu per orang, BPJS mengeluarkan dana Rp160 miliar per hari. Ternyata, kalau dihitung-hitung, masih ada sisa uang. Jadi kemana perginya sisanya?
Mari kita hitung bersama!
Selisih = Rp 277 miliar – Rp 160 miliar = Rp 117 miliar per hari
Hasilnya? BPJS memiliki Rp. Apakah ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan atau ditujukan untuk bidang tertentu? Tentu kita semua berharap uang ini digunakan untuk layanan kesehatan yang lebih baik, bukan?
“Berlebihan” atau “Berlebihan”?
Dengan surplus Rp117 miliar, BPJS punya banyak potensi. Hal ini dapat berupa peningkatan fasilitas medis, mempercepat permohonan atau memperluas layanan ke daerah-daerah terpencil di negara ini. Namun, apakah BPJS akan memanfaatkan manfaat tersebut? Bagaimana jika uang ini “menguap” tanpa bekas?
Seribu rupee, siapa yang peduli?
Mengandalkan uang rakyat mungkin merupakan solusi unik terhadap permasalahan kesehatan nasional, namun misi di baliknya salah. Pertanyaan singkatnya: dengan Rp 1000 per hari per orang, apakah kita benar-benar mendapatkan asuransi kesehatan? Jika layanan kesehatan masih terdampak dan masyarakat tidak puas dengan layanan BPJS, maka surplus yang sangat besar tidak ada artinya.
Mari buka mata dan ambil prioritas. Rp 1.000 sehari memang kecil, tapi bersama-sama menjadi kekuatan besar. Uang kita adalah hak kita, “Kemana perginya uang itu?”
Jakarta, 31 Oktober 2024
Leave a Reply