Denpasar – Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) berkomitmen untuk memajukan olahraga arung jeram Bali dan mendukung Bali sebagai pusat olahraga wisata unggulan.
Sebagai langkah strategis, FAJI Bali mengadakan pertemuan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk memperkuat sinergi pengembangan olahraga dan membangun potensi pariwisata berbasis olahraga di Bali.
Ketua FAJI Bali I Wayan Suweka mengatakan, dukungan berbagai pihak penting untuk mewujudkan gagasan tersebut.
KONI Bali dapat memberikan dukungan setinggi-tingginya dalam pembinaan atlet dan penyelenggaraan kompetisi agar Bali menjadi pusat wisata arung di Indonesia, kata Suveka.
Langkah Tepat FAJI Bali
Sejak berdiri pada tahun 2022, FAJI telah melaksanakan berbagai program di lima daerah, antara lain Bali, Karangasem, Klungkung, Denpasar, Badung, dan Gianyar. Beberapa acara khusus tersebut antara lain:
• Kejuaraan Daerah (di Kejur) Piala FAJI Bali 2023
Turnamen yang digelar di Badung, Bongkasa, Sungai Ayung ini diikuti 22 tim. Tim putri Kota Denpasar berhasil meraih gelar juara pada turnamen ini.
• Instruksi teknis untuk atlet muda
FAJI aktif memberikan bimbingan teknis (Bimtek) di Bali, Karangasem dan Klungkung, dan berencana memperluas ke Denpasar dan Badung untuk menarik atlet-atlet berbakat.
• Menginformasikan kepada sekolah
Untuk menemukan bakat-bakat baru, FAJI Bali memperkenalkan olahraga renang air putih kepada anak-anak sekolah.
• pelatihan pemandu wisata
Dalam rangka mendukung sport pariwisata, FAJI menetapkan standar kualifikasi pemandu arung jeram untuk menjamin keamanan dan kualitas pelayanan pariwisata Bali. Persiapan acara internasional
FAJI Bali juga bersiap menjadi tuan rumah International Rafting Federation (IRF) pada tahun 2025. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Bali berharap dapat bersaing secara global sebagai destinasi wisata olahraga.
“Kami yakin dengan integrasi berbagai pihak, Bali dapat menjadi magnet sport pariwisata global,” kata Suveka. Ekstensi dan dukungan
FAJI Bali berencana memperluas rencananya ke destinasi lain seperti Tabanan, Bangli, dan Buleleng. Sejauh ini yang ikut serta adalah 36 atlet dari lima kabupaten/kota.
Tak hanya itu, FAJI Bali aktif menjalin kerja sama dengan sponsor dan dunia usaha untuk mendukung pengembangan atlet. “Kami berterima kasih atas dukungan pihak swasta yang sangat membantu mengembangkan olahraga ini,” kata Suveka. Harapan dari pemerintah
FAJI Bali berharap Pemprov Bali dan KONI Bali dapat memberikan dukungan lebih khususnya dari segi keuangan dan kapasitas.
“Arung jeram tidak hanya meningkatkan prestasi olah raga, tapi juga berkontribusi besar bagi pariwisata Bali,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong, FAJI Bali berharap arung jeram menjadi salah satu daya tarik wisata Bali dan memberikan dampak positif bagi masyarakat pulau dewata. (lampu)
Leave a Reply