Papua: Antara puncak Krumoso dan udara rapuh desa Kago, lingkaran karet, regensi puncak, jenis panas yang berbeda, bukan dari matahari, tetapi dari kehadiran yang tulus dari gugus tugas yonif 700 koopsau habema. Melalui program mereka Anjangsana di Persiapan Post, tentara yang setia ini sekali lagi menempatkan celah antara tugas dan belas kasih.
Hona, gubuk putaran tradisional itu sejak lama sebagai saksi pertempuran harian rakyatnya, telah menjadi lebih dari sekadar tempat penampungan hari itu, menjadi tempat pertemuan bagi hati dan harapan. Para prajurit tidak datang dengan senjata, tetapi ramah, menawarkan peringkat kesehatan gratis, mendistribusikan pakaian panas dan berbagi senyum yang meredakan banyak kehidupan.
Bagi Martha, seorang penduduk setempat, kehadiran prajurit ini tidak lain adalah keajaiban. “TNI Lords seperti para malaikat wali,” katanya, dengan mata yang bersinar dengan kegembiraan. “Mereka selalu ada di sini, menawarkan solusi untuk tantangan yang kita hadapi.”
Sementara itu, Pangkoops Habma, Jenderal Tni Lucky Aviano yang hebat, menyoroti tujuan terdalam dari misinya.
“Setelah setiap seragam kamuflase, ada hati yang berdetak dengan hati -hati. Para prajurit ini bukan hanya penjaga keamanan; mereka adalah teman, saudara perempuan, dan sumber kekuatan bagi masyarakat. Dalam semua senyum yang mereka bagikan, mereka berharap akan dilahirkan kembali.”
Kunjungan ini lebih dari sekadar kegiatan sosial: itu adalah sejarah umat manusia, kenangan yang bahkan di lanskap yang paling sulit, panas dan kebaikan dapat berkembang. Setiap pelukan, setiap kata kenyamanan, dan setiap tindakan kecil melayani menggumamkan doa diam yang sama: kedamaian dan kemakmuran selalu bersinar di tanah Papua.
Otentikasi: Dansatgas Media Habema, Letnan InB Iwan Dwi Prihartono