PF MEDIA

Media Terbaik Membaca Berita Indonesia

Tim Advokasi Amicus Desak Presiden Jokowi Segera Revisi PP 94/2012 Demi Kesejahteraan Hakim

Jakarta: Menanggapi hasil Pengadilan Tinggi Hakim di Parlemen Indonesia, tim pengacara Amicus, yang terdiri dari beberapa pembela, dengan tegas mendukung perjuangan hakim untuk menuntut peningkatan dengan baik. Tim mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera meninjau Peraturan Pemerintah (PP) No. 94 tahun 2012 dan perubahannya untuk memastikan jaminan sumur bagi para hakim.

Irwan Lebit, salah satu perwakilan dari tim pertahanan, menekankan bahwa dukungan ini didasarkan pada nilai kemanusiaan. Menurutnya, ulasan PP sangat penting, karena sumur hakim adalah elemen kunci untuk memastikan bahwa kinerjanya masih hebat.

“Kesejahteraan para hakim adalah kunci dari pekerjaan mereka. Bagaimana mereka dapat mengarahkan penilaian dan menghasilkan keputusan yang berkualitas jika sumur mereka tidak menjamin? Jadi kita harus mendukung gerakan solidaritas para hakim,” kata Irwan.

Dia juga mengatakan bahwa setelah kesejahteraan hakim dibuat, diharapkan bahwa para hakim dapat menerapkan sistem penilaian yang bersih, berkualitas dan otoritatif sebagai tuntutan gerakan reformasi 1998.

“Dukungan ini juga mengingatkan kita pada mandat hati nurani rakyat dalam gerakan reformasi 1998, yang mensyaratkan penerapan aturan hukum dan pemberantasan KKN.

Johan Imanuel, perwakilan lain dari tim pertahanan Amicus, menekankan pentingnya melihat pertanyaan hakim ini mengenai kemanusiaan, bukan hanya perbandingan dengan profesi hukum lainnya.

“Penghakiman penilaian lebih mendesak daripada kebijakan seperti yang tepat atau peningkatan kontribusi kesehatan BPJS yang juga peduli hari ini,” kata Johan.

Intan Only Rahmawanti, anggota lain dari tim pertahanan, berharap bahwa meningkatkan sumur hakim dapat meningkatkan keadilan di masyarakat dan menghapus kesan negatif dari sistem peradilan Indonesia.

“Sistem peradilan kami telah dianggap sebagai salah satu yang terburuk dan ini berkontribusi terhadap hilangnya kepercayaan publik terhadap peradilan,” kata Inta.

Zentoi, anggota tim lain, berharap bahwa pertumbuhan sumur hakim akan berkurang, bahkan akan menghilangkan pelanggaran Kode Etik di antara para hakim.

“Setelah kesejahteraan hakim membaik, diharapkan bahwa tidak akan ada lagi hakim yang mendukung salah satu pihak dalam kasus ini atau melakukan tindakan yang merusak integritas peradilan, seperti pembelian dan penjualan keputusan,” kata Zentoi.

Untuk register, bar amicus bar adalah bek yang sering berpartisipasi dalam dukungan keadilan terbaik di Indonesia, salah satunya adalah dengan memberikan amicus curiae. Anggota tim ini termasuk Irwan Leabit, Johan Imanuel, Intan Only Rahmawanti, Zentoi, Indra Rusmi, Biren Aruan dan Erri Tjakradirana.

Fiat Justitia

Narahabung: Johan Imanuel081905394163