PF MEDIA

Media Terbaik Membaca Berita Indonesia

Mas Dhito Hadiri Aksi Battle Sound Horeg Disambut Ribuan Massa

Kediri – Venue Battle Sound Horeg di Kabupaten Kediri menjadi daya tarik ribuan orang. Masyarakat pecinta Horeg pun menyambut baik kedatangan calon bupati Kediri Hanindhito Himawan Praman.

Digelar di sekitar Bandara Dhoho Kediri, tepat di Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Sabtu (1/9/2024) malam, Battle Sound Horeg mengikuti 25 rental sound dengan syarat menggunakan 12 kapal selam.

Ketua Sedulur Sound Balap Kediri (SSBK) Karyadi mengatakan, sambutan hangat masyarakat ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Bupati Mas Dhito atas dukungannya dalam membantu keberadaan sound chorega di Kabupaten Kediri. Salah satunya melalui Battle Sound Horeg.

Diketahui, diperkenalkannya Battle Sound Horeg merupakan bagian dari rangkaian perayaan satu tahun pertama berdirinya SSBK. Namun momentum ini dipandang sebagai awal kebangkitan setelah sempat vakum beberapa tahun.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan Masa Dito. Alhamdulillah acara malam ini sangat meriah,” kata Karjadi.

Terkait peluncuran Battle Sound Horeg yang digelar di tempat terbuka, Karyadi mengatakan bertujuan untuk menampung ribuan orang. Strategi yang diterapkan berhasil. Dimana, ribuan orang berkumpul di tempat tersebut.

“Kalau tidak luas, mungkin tidak akan diterima oleh penonton,” jelas Karjadi.

Sementara itu, Mas Dhito mengatakan pemilihan venue promosi Battle Sound Horeg penting untuk kenyamanan masyarakat. Termasuk untuk memitigasi beberapa kerentanan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Mas Dhito berencana merevisi aturan mengenai lokasi konservasi suara horeg yang nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda). Dalam hal ini, pihaknya berjanji akan memberikan payung hukum bagi aktivis garis keras.

“Kemudian akan kita atur dalam Perda,” imbuhnya.

Dengan aturan yang bijak, Mas Dhito menemukan bahwa tindakan tegas horega dapat mempererat persatuan masyarakat. Selain itu, pihaknya juga meminta agar pembukaan Battle Sound Horeg diawali dengan nyanyian lagu nasional Indonesia Raya dan Bagimu Negeri.

Untuk itu, pihaknya berharap kampanye horeg yang sedang gencar-gencarnya dapat terulang kembali di masa mendatang tanpa mengubah budaya masyarakat.

“Mudah-mudahan bunyi chorega tetap eksis tanpa ada campur tangan budaya,” tutupnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *