Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan tentang SDM di Aip, dimana tulisan “Hari Pungli” dan “Hari Korupsi” terpampang di dinding Polres Luwu Sulawesi Selatan. Ternyata, Aipda HR merupakan anggota Polsek Luvu yang mengalami gangguan jiwa. Mengutip berbagai sumber, RSUD Batara Guru Aipda membeberkan hasil pemeriksaan kejiwaan HR. Ternyata, Ayipda HR mengalami psikosis akut. Jadi apa itu psikosis akut? Gangguan psikotik dikenal sebagai gangguan jiwa. Gejalanya adalah gangguan berpikir. Pasien psikotik akut ini memiliki pemikiran yang tidak realistis disertai alur pemikiran yang kacau. Mengutip Alomedic, gangguan psikotik akut ini merupakan penyakit kejiwaan yang ditandai dengan timbulnya satu atau lebih gejala berikut secara tiba-tiba: halusinasi, delusi, postur tubuh, perilaku aneh, bicara tidak teratur, gangguan psikotik akut ini bisa menjadi gejala awal psikosis lainnya. penyakit seperti skizofrenia. Gangguan psikotik akut ini berbeda dari gangguan psikotik lainnya terutama dalam jenis dan intensitas gejala, durasi dan perjalanan gangguan, yang dapat menyebabkan kembalinya fungsi pramorbid secara penuh. Berbeda dengan skizofrenia berdasarkan kriteria waktunya, yaitu psikosis akut biasanya terjadi dalam 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan dan tidak disebabkan oleh kelainan medis umum. Tidak adanya fase prodromal pada individu dengan gangguan psikotik akut menunjukkan klasifikasi diagnostik ini sebagai perubahan fungsi mental secara tiba-tiba yang akhirnya kembali ke status pra-gangguan atau tampak pulih sepenuhnya. Penyebab gangguan psikotik akut ini adalah adanya stresor yang jelas terlihat. Stresor tersebut berupa stresor berat akibat masalah interpersonal, pekerjaan, dan hubungan sehari-hari yang menimbulkan kecenderungan perilaku yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Pasien dengan gangguan psikotik akut biasanya sembuh. Namun, penyakit ini juga bisa berkembang menjadi skizofrenia. Perawatan orang atau pasien dengan gangguan psikotik akut harus dilakukan di rumah sakit. Tidak hanya itu, pasien psikosis akut sebaiknya mendapat farmakoterapi atau diberikan antipsikotik atau mendapat psikoterapi individu, kelompok, atau keluarga. Di sisi lain, Aipda mengaku secara catatan HR siap membuktikan secara tertulis bahwa Polres Luwu adalah sarang pungli dan korupsi. Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo menanggapi permintaan anggota Polri dan masyarakat untuk mengusut coretan di Polres Luvu.
Apa Itu Gangguan Psikotik Akut? Dialami Aipda HR Pencoret ‘Sarang Pungli’ di Polres Luwu
