Pakai Earphone atau TWS Terlalu Lama dan Kencang Bisa Berujung Tuli, Ketahui Batas Penggunaannya

PF Media, Jakarta Banyak anak muda saat ini yang tidak bisa lepas dari penggunaan True Wireless Stereo (TWS). Ini adalah perangkat audio yang terhubung ke telinga tanpa menggunakan kabel melainkan Bluetooth.

Kehadiran TWS kerap dimanfaatkan oleh anak muda mulai dari mendengarkan lagu, bermain game, menonton TikTok atau YouTube hingga menonton film atau serial favoritnya secara Over-The-Top (OTT). Mulai dari saat berpergian hingga beraktivitas, TWS ini kerap dikenakan di telinga.

Fakta penggunaan TWS membuat netizen mentweet tentang risiko gangguan pendengaran pada generasi muda di tahun-tahun mendatang.

“Sepertinya selain diabetes (akibat produk manis seperti bab, kopi, minuman kemasan lainnya), kekhawatiran kesehatan anak muda (sekarang) ke depan adalah gangguan pendengaran ya?

“Bayangkan bagaimana orang zaman sekarang tidak bisa menjalani sehari tanpa menggunakan TWS dan itu akan memakan waktu berjam-jam,” cuit pemilik akun X @constructivsmn pada pertengahan Agustus lalu.

Tweet ini menarik perhatian banyak pengguna X dan telah dilihat 3,4 juta kali. Banyak pengguna X yang menjawab sering menggunakan TWS berjam-jam.

“Aku juga. Khawatir banget tapi cuma denial jadi aku tetap pakai TWS setiap hari berjam-jam :(,” balas salah satu warganet.

“Aku sudah beberapa bulan tidak bisa mendengar (di kedua telinga) karena pakai headphone. Pas aku lihat, aku merasa sakit. Saat aku periksa ke THT, untung gendang telingaku masih baik-baik saja, hanya daerah sekitar saja.” .

“Ini beneran guys, usahakan jangan pakai TES dengan volume penuh karena begitulah, aku suka mendengarkan secara penuh,” kata pemilik akun X lainnya.

 

Menggunakan alat bantu dengar seperti earphone atau TWS dalam waktu lama, sering dan dengan volume tinggi, dapat mengganggu pendengaran bahkan membuat Anda tuli. Oleh karena itu, untuk melindungi telinga dari gangguan pendengaran, durasi penggunaan dan volumenya harus dibatasi.

Batasi penggunaan headphone dengan rumus 60 x 60. Artinya 60 menit per hari dengan volume maksimal 60%, kata dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) Vika Aryan Sari dari Primaya Hospital Bekasi.

 

Vika menjelaskan, saat mendengarkan headphone, sumber suaranya sangat dekat dengan gendang telinga.

Jadi suara yang masuk ke telinga sangat keras dan mengganggu struktur koklea di telinga, jelas Vika mengutip laman Primaya Hospital.

Bagian dalam koklea terdiri dari sel-sel rambut yang sangat halus, yang jika terkena suara keras dan terus-menerus dapat rusak. Kerusakan pada koklea bersifat permanen. Hal ini juga akan menyebabkan ketulian permanen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *