Blora – Pendidikan Hidup Mandiri merupakan wadah pengembangan keterampilan dan kemampuan Narapidana Pemasyarakatan (WBP) sebagai upaya untuk kembali ke masyarakat diterima. Oleh karena itu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora melaksanakan program pendidikan bagian produksi (memasak) bagi warga binaan Lapas Blora pada Rabu (06/03/2024).
Pada tanggal 22, pelatihan ini diikuti oleh 16 warga binaan yang memiliki keterampilan memasak atau baru memulai. Kebanyakan dari mereka terlihat memiliki bakat dan semangat yang terbukti dengan dibukanya pelatihan narapidana. Salah satu keluarga narapidana mencicipi makanan yang diproduksi, Bolu Kukus dan Putri Salju. Saat dicoba, ternyata rasanya lebih enak dari perkiraan. “Wah ini rasanya enak sekali, enak dan patut dicoba,” ujar salah satu keluarga narapidana.
Selain itu, guru menjelaskan bahwa ada buah-buahan untuk para narapidana. Apa yang terjadi pada para narapidana saat dia menjelaskannya, dia sangat senang. Para tahanan nampaknya mudah memahami penjelasan guru. “Saya sangat terkesan dengan respon cepat dan terbuka dari para warga binaan, mereka mampu dengan cepat menekankan informasi yang saya jelaskan,” kata sang guru.
Manfaat yang ditawarkan dipadukan dengan pengenalan dasar-dasar seni. Melihat kondisi tersebut, Direktur Lapas Blora, Budi Hardiono, menilai edukasi gizi yang dilakukan kelompoknya terhadap narapidana sangat bermanfaat jika ada kesempatan. “Alhamdulillah, upaya Biro Lapas di Blora dalam melaksanakan pembinaan mandiri bagi para narapidana berhasil dilakukan. Pelatihan makanan bagi para narapidana ini untuk memberikan keterampilan kepada mereka dengan harapan nantinya mereka bisa bekerja lapangan atau membuka usaha sendiri. ketika mereka selesai. hukuman mereka,” kata Budi.
Leave a Reply