Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak Mengajarkan Anak Cuci Tangan Dari Kecil

PF Media – Mengajari anak mencuci tangan sejak dini rupanya berkaitan dengan perilaku dan perilaku anak hingga ia dewasa. Simak penjelasan ahli berikut ini.

Bagi orang tua, mengurus anak bukanlah hal yang mudah. Sebab, orang tua perlu mengetahui cara mendidik anaknya, baik dalam berbahasa maupun berperilaku. Apa yang diajarkan sejak kecil akan menjadi kebiasaan ketika dewasa.

Menurut Hindustantimes, Konsultan Dokter Anak Rumah Sakit Bersalin Kharghar, Dr Prashant Moralwar mengatakan, kebiasaan baik bisa diwujudkan melalui berbagai hal kecil, hal sederhana misalnya. Kebiasaan merupakan langkah awal anak untuk mulai berbuat baik. Ilustrasi mengajarkan anak mencuci tangan. (Pexels/Ketut Subiyanto)

“Mencuci tangan merupakan kebiasaan baik yang dapat diajarkan kepada anak pada tahun-tahun pertama tumbuh kembangnya. “Ajari ia untuk mencuci tangan sebelum makan, batuk, bersin, setelah ke toilet, menyentuh hewan peliharaan, atau menyentuh apa pun,” ujar dr. Prashant.

Mencuci tangan juga merupakan salah satu bentuk disiplin diri pada anak. Orang tua bisa menanyakan apakah anaknya sudah mencuci tangan atau belum. Selain itu, orang tua juga dapat mengingatkan anak untuk mencuci tangan dan menjaga kebiasaan baik.

Tanyakan kepada anak secara berkala apakah mereka sudah mencuci tangan. Pasang pengingat agar mereka tidak lupa mencuci tangan. Minta mereka menyanyikan lagu favorit atau bermain game sambil mencuci tangan. Orang tua juga mengajari mereka alasan mereka mencuci tangan. itu baik untuk kesehatan, kata Dr. Prashant.

Selain mencuci tangan, Anda juga perlu memilih cara mengajar anak Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih makanan sehat. Hal ini akan membuat anak lebih bertanggung jawab dalam menentukan pilihan.

Tak hanya itu, kata Dr Prashant, anak-anak di dapur ikut serta membuat makanan sendiri untuk mengembangkan kebiasaan baik juga. Jika kebiasaan tersebut dipraktikkan sejak kecil, maka akan mempengaruhi sikapnya ketika dewasa nanti.

Sebaliknya, kata Dr. Prashant, ketika seorang anak memiliki kebiasaan buruk sejak kecil, maka akan sulit untuk menghilangkannya ketika sudah besar nanti.

“Kebiasaan apa pun, baik atau buruk, sulit untuk dihentikan. Ketika sebuah kebiasaan terbentuk dan diulang secara teratur, zat kimia dopamin dilepaskan di otak sehingga menimbulkan kesenangan,” kata Dr. Prashant.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *