Ecopreneur di Bali Dapat Perhatian dari Menparekraf Sandiaga Uno

BALI – Program Live Chat Bareng Menteri Massa (NGANTRI) 2.0 merupakan acara diskusi antara Key Opinion Leader (KOL) dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk membahas Parikraf Indonesia.

Kini Ketua Menteri berbicara dengan Angeeta Buttarbotar yang dikenal sebagai Geeta Bheeta, seorang presenter radio dan Niloh Delantak, seorang tokoh masyarakat dan aktivis. Acara tersebut diadakan di kawasan wisata Indonesia.

Sandiaga berada di Ubud-Bali, dan akan berbicara tentang Bali Ecopreneur, sebuah komitmen untuk mempertahankan pariwisata di Bali dengan memperjuangkan sumber daya lokal. Dengan melibatkan UMKM, dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang muncul.

“Bali adalah tempat yang sangat bagus, tidak hanya Bali tapi seluruh industri pariwisata dan pembangunan kita. Kata Sandiaga Uno. Abood, Bali

Menteri Sandiaga mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk menafkahi pembangunan negara dan negara.

“Sudah sepatutnya kita memperjuangkan orang-orang terdekat di hati kita, terutama kita memperjuangkan UMKM di Bali, karena Bali merupakan salah satu destinasi unggulan di tahun 2023. Untuk mendapatkan penghargaan,” kata Menteri Sandiaga Uno.

NGANTRI 2.0 mempunyai hero lokal yang terkenal tidak hanya di Indonesia namun mendunia yaitu Niloh Delantak.

Selain sebagai pengusaha, Mbok Niluh (nama kecilnya) merupakan seorang arsitek dan pendukung UMKM. Sebagai wujud cinta tanah air, mbok Niluh juga telah menerapkan program zero waste sejak tahun 2003, selama hampir 21 tahun.

Mbok Niluh memanfaatkan sisa produksi sepatu untuk membuat perkakas, tidak menggunakan cat dan bahan kimia lainnya untuk produk industrinya.

Sementara itu, Lisa Dubes, pengusaha UMKM di Bali yang merupakan pendiri Paletas Wey Ice Cream yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, Paletas Wey sangat mendukung perkembangan UMKM pangan asal Indonesia.

“Paletas Wey berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk yang enak, nikmat, dan menyehatkan karena tidak menggunakan bahan pengawet, tanpa pewarna, rendah kalori, dan rendah gula. Paletas Wey sangat ingin UMKM dan masyarakat turut serta mendukung,” ujar Lisa Dubeys.

Tak hanya membuat es krim yang enak, Paletas Way juga berupaya untuk selalu menerapkan program zero-waste pada produknya. Seperti membuat kompos polong, menanam kembali benih dan membagikannya secara gratis kepada petani lokal atau yang membutuhkan.

“Sebagai pionir produk es krim enak di Indonesia, Paletas Wey memiliki banyak varian rasa lezat yang banyak digemari pelanggan, kini dijual di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Lombok hingga Tameka-Papua,” jelas Lisa Deweys. .

  OJK dorong UMKM memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan OJK telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendorong perusahaan, termasuk UMKM, melakukan penawaran umum di pasar modal. PF Media 28 September 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *