Inovasi Sosial PHE Jambi Merang Dukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal

Jakarta – Pertamina Hulu Energy (PHE) Jambi Merang terus mendorong inovasi masyarakat dan komunitas dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan ekonomi. Hal ini terlihat melalui berbagai program penanggulangan sampah rumah tangga, kekeringan dan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Abdul Yusup, Kepala Laboratorium PHE Jambi Merang, mengatakan di Ring 1 tempat kerja perusahaan di Desa Mendis sedang dilaksanakan program Peri Mentari (Mendis Sustainable Integrated Agriculture). Program ini dirancang untuk mengatasi masalah kelangkaan air dan sampah rumah tangga bersih di Desa Mendis pada musim kemarau.

Abdul Yusup dalam keterangannya, Minggu (29/9/2024), mengatakan, “Sampah tersebut diolah menggunakan Simba Dorita Toua Media Pal Ring dan Sistem Pengolahan Sampah Domestik Tankos yang mengubah tumpukan kosong buah sawit menjadi proses produksi. menggunakan cincin sementara”,

Program pemberdayaan masyarakat inovatif ini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mendis. Lahan seluas 500 meter persegi ini digunakan sebagai pusat operasional yang mencakup rumah kaca, area peternakan, serta pengolahan limbah rumah tangga dan kompos. Sistem ini menangkap limbah tanpa bau, menghasilkan air yang aman untuk irigasi dan kaya nutrisi bagi tanaman.

“Pengolahan sampah menghasilkan 650.000 liter air per bulan, yang membantu mengairi tanaman tanpa bergantung pada sumur selama kekeringan,” ujarnya.

Selain itu, PHE Jambi Merang juga membentuk tim beranggotakan 30 orang untuk tanggap kebakaran Ketan Adem di Desa Mendis. Selain pelatihan kebakaran, kelompok ini juga beternak kambing, dimana limbah urin kambing diolah menjadi pupuk organik yang digunakan dalam pertanian.

Pertanian di Desa Mendis menghasilkan tanaman yang beragam seperti lada, kangkung, dan kacang panjang, dan pendapatan per siklus tanam mencapai Rp1,35 juta hingga Rp2,1 juta. Program pupuk organik ini berhasil menghemat hingga 90% biaya pupuk dan air.

Kelompok Arto Makmur juga menggarap limbah domestik, khususnya limbah domestik, untuk penyediaan ikan, dengan ide keramba apung di Sungai Lalan. Dia berkata: “Peternakan serangga adalah solusi untuk mengendalikan pakan ikan yang mahal dan banyak limbah alam.”

Berbagai program pemberdayaan tersebut berhasil menjaga ketahanan desa terhadap kekeringan dan kebakaran hutan. Kepala Desa Mendis Sugianto memuji program yang disesuaikan dengan kebutuhan desa ini sehingga mendukung ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *