Laba BTPN Susut 15% di Semester I 2024

PF Media, Jakarta PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mengumumkan kinerja semester I tahun berjalan yang berakhir 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, bank dapat mencatatkan sejumlah besar pinjaman dan properti karena persetujuan BTPN atas perusahaan. pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui perluasan produk dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

“Bank BTPN bertekad untuk menciptakan pertumbuhan yang berarti bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami akan terus mendorong pengembangan sektor tersebut ke depan agar dampak dari dukungan bisnis perusahaan dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan,” Bank BTPN kata CEO Henoch Munandar dalam keterangan resmi yang dikeluarkan, Kamis (1/8/2024).

Riwayat keuangan Bank BTPN periode Januari-Juni 2024 termasuk hasil akhir Maret 2024.

Akuisisi OTO Group oleh Bank BTPN berperan besar terhadap pertumbuhan kredit dan aset. Penyaluran kredit melalui OTO group digunakan untuk menunjang mobilitas masyarakat luas.

Aset BTPN meningkat 22% setiap tahunnya menjadi Rp 235,8 miliar. Selain itu, penyaluran pinjaman Bank BTPN meningkat 19% menjadi Rp 176,2 triliun pada akhir Juni 2024.

Di sisi lain, Saldo Giro dan Tabungan (CASA) meningkat 29% menjadi Rp 48,1 triliun pada akhir Juni 2024, dan DPK meningkat 1% secara tahunan menjadi Rp 70,9 triliun sehingga CASA mencapai . rasionya meningkat menjadi 40,4% pada akhir Juni 2024. Oleh karena itu, jumlah dana lain-lain meningkat 11% setiap tahunnya menjadi hampir Rp 119,0 triliun pada akhir Juni 2024. Bank BTPN selalu menaikkan harga uang.

 

Bank BTPN juga menerbitkan Obligasi Tahap V Tahun 2024 dengan modal Rp355 miliar pada awal Juli 2024 untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan meningkatkan profil keuntungan finansial.

Bank BTPN terus menjaga peringkat kreditnya dalam upaya perseroan meningkatkan penyaluran kredit khususnya pada sektor-sektor potensial. Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank BTPN tercatat sebesar 2,21% pada akhir Juni 2024, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,34% pada akhir Mei 2024.

Bank BTPN menjaga rasio permodalan dan likuiditas yang kuat, dengan rasio cakupan likuiditas (LCR) sebesar 234,9% dan rasio pendanaan stabil (NSFR) sebesar 115,6% per 30 Juni 2024. negara. Rasio (modal) / CAR) kuat sebesar 28,8%.

 

Upaya Bank BTPN dalam menyalurkan pendapatan bunga mengalami peningkatan yang berarti net interest margin (NIM) yang meningkat menjadi 6,41% pada akhir Juni 2024 dari 6,33% pada tahun lalu.

Pendapatan bunga bersih Bank BTPN meningkat 17% menjadi Rp7,0 miliar per 30 Juni meskipun suku bunga terus meningkat. Peningkatan pendapatan bunga ini lebih tinggi 18% dibandingkan pendapatan operasional tahun lalu (gabungan) menjadi 8,2 triliun.

Laba bersih Bank BTPN setelah pajak (kolektif) dari pemilik induk perusahaan tercatat sebesar Rp 1,2 triliun pada akhir Juni 2024, lebih rendah 15% dibandingkan tahun lalu. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh peningkatan kerugian kredit sebesar 46% pada tahun lalu atau Rp 540 miliar pasca akuisisi OTO Group.

Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh peningkatan volume usaha dan peningkatan beban operasional sebesar 26% year-on-year menjadi Rp 4,6 miliar sesuai rencana operasional Bank BTPN saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *