Pemerintah Fokus Kurangi Penggunaan BBM dengan Program Biodiesel dan Bioetanol

PF Media, Tangerang – Pemerintah Indonesia berupaya memajukan transisi energi ke sumber energi ramah lingkungan. Fokusnya adalah pada pengembangan bahan bakar alternatif seperti biodiesel dan bioetanol, serta mempromosikan penggunaan kendaraan listrik.

“Kami fokus pada pengurangan konsumsi bahan bakar melalui program biodiesel dan bioetanol,” kata Direktur Pusat Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Direktorat Jenderal Energi Terbarukan dan Energi Harris, Senin 22 Agustus 2019. Juli 2024 di Tangerang Kementerian Konservasi Energi, Energi dan Sumber Daya Mineral dalam pertemuan yang diadakan di Kabupaten.

Saat ini Indonesia telah menerapkan penggunaan biodiesel B35 untuk kereta api. B35 merupakan campuran solar dan 35% minyak sawit. Pemerintah juga sedang menguji penggunaan biodiesel B40 untuk transportasi kereta api.

“Indonesia satu-satunya negara yang menerapkan B35 mulai tahun 2021 dan akan beralih ke B40. Saat ini kami sedang dalam proses penelitian dan evaluasi,” kata Harris.

Selain biodiesel, pemerintah juga menggalakkan penggunaan kendaraan listrik. Targetnya adalah mencapai 2,2 juta kendaraan listrik dengan kendaraan roda empat dan 13 juta dengan kendaraan roda dua pada tahun 2030.

“Program EV sudah dimulai, namun masih perlu akselerasi. Namun dalam lima tahun terakhir sudah terlihat hasilnya,” jelasnya.

Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil. Saat ini 87% kendaraan di Indonesia masih mengandalkan bahan bakar fosil seperti batu bara, gas, dan minyak. Sektor transportasi khususnya masih bergantung pada bahan bakar fosil seperti solar dan bensin yang sebagian besar masih diimpor.

Produksi bensin dalam negeri sekitar 600.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan kita mencapai 1,5 juta barel per hari. “Jadi kami masih mengimpor sekitar 900.000 barel per hari,” kata Harris.

Melalui berbagai upaya tersebut, pemerintah Indonesia menunjukkan tekadnya untuk menciptakan masa depan energi yang bersih dan berkelanjutan dengan berfokus pada pengembangan biodiesel, bioetanol, dan kendaraan listrik.

 

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendukung penggunaan bahan bakar bioetanol di sektor transportasi untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

“Biodiesel bisa dikatakan kita sukses karena sekarang sudah masuk B35 dan sebentar lagi masuk B40, tapi itu saja belum cukup. Transisi energi atau transisi energi belum tuntas, kita masih bergantung pada bahan bakar fosil. Jadi, ini harus dilakukan melalui bioetanol. , kata Wakil Presiden TMMIN Bob Azam.

Bob menjelaskan, bahan bakar etanol umum digunakan di banyak negara, seperti E10 dan E20 di Amerika Serikat. Mesin Toyota juga didesain sedemikian rupa sehingga dapat menggunakan campuran bahan bakar ini tanpa perlu modifikasi khusus.

Toyota berharap bioetanol dapat menjadi landasan transisi energi terbarukan di Indonesia. Bob mengatakan meski produksi etanol saat ini tidak melimpah di Indonesia, namun kebutuhan bahan bakar jenis tersebut dapat dipenuhi melalui impor.

“Kita bisa mengimpor, menjual, dan mengekspor. Hal itu menciptakan peluang pertumbuhan bagi perekonomian kita dengan menciptakan perdagangan etanol,” kata Bob.

Ia menambahkan, “Makanya kami segera sampaikan kepada Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian agar usaha ini bisa dilakukan di negara lain.”

 

Toyota sedang mengembangkan Variable Fuel Vehicle (FFV) untuk mempromosikan penggunaan bioetanol di sektor transportasi. FFV adalah kendaraan yang dirancang untuk dijalankan dengan campuran bensin dan bahan bakar lain seperti etanol.

Mobil-mobil ini memiliki mesin yang menggunakan campuran bensin dan etanol yang berbeda atau 100% etanol, yang menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca selama pembakaran.

Mobil konsep Kijang Innova Xenix Hybrid FFV antara lain mengimplementasikan teknologi FFV. Konsepnya menggunakan motor listrik dengan motor listrik sehingga membuat mobil lebih ramah lingkungan.

Kijang Innova Xenix Hybrid FFV dapat menggunakan etanol yang berasal dari tebu, sorgum, jagung, singkong dan bahan lainnya.

Selain pada mobil konsep Kijang Innova Xenix Hybrid FFV, teknologi ini juga diterapkan pada Toyota Fortuner FFV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *