Saham BRIS Menggeliat Usai Jokowi Resmikan Indonesia Islamic Financial Center

PF Media, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) siap mempercepat pengembangan global center dan ekosistem syariah yang berkelanjutan di Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) sebagai hub keuangan dan bisnis berjangka syariah.

Terletak di kawasan Ring 1 Monumen Nasional Jakarta, tepat di Medan Merdeka, IIFC dirancang sebagai kawasan yang diperuntukkan sebagai hub global layanan dan bisnis syariah.

Pasca peresmian IIFC, saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terus bergerak di zona hijau. Hingga penutupan sesi I hari ini, Selasa 17 September 2024, BRIS naik 7,69 persen ke posisi 3.080. BRIS dibuka pada 2,850 dan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (ATH) di 3,180.

Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham BRIS tercatat sebanyak 25.925 kali. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 131,18 juta lembar saham dengan nilai Rp 404,48 miliar. Secara sepekan BRIS menguat 17,56 persen dan naik 77,01 persen year-to-date (ytd/ytd).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia merupakan pasar yang besar dan berpotensi menjadi pusat industri dan ekosistem halal dunia karena memiliki populasi umat Islam yang sangat besar yaitu sekitar 236 juta jiwa. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan pelaku profesional di industri keuangan syariah. Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan industri perbankan syariah yang lebih tinggi dibandingkan perbankan nasional.

“Bank Syariah Indonesia sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi syariah harus berkembang, harus memiliki manajemen yang modern, harus kompetitif, profesional untuk menjangkau pasar potensial yang kita miliki, populasi Muslim kita yang berjumlah 236 juta jiwa” Dan juga akan tumbuh menjadi barometer perekonomian. perbankan di Indonesia, kawasan ASEAN, dan dunia,” kata Jokowi saat meresmikan IIFC, Selasa (17/09/2024). Ekosistem lintas sektoral

Presiden juga menyambut baik kehadiran Indonesia Islamic Finance Center (IIFC) yang menurutnya akan mempercepat pengembangan ekonomi syariah dan mendukung industri halal, fesyen muslim, pariwisata halal, industri makanan dan minuman halal.

“Semua akan mendukung hal ini agar potensi yang ada tidak bisa lepas ke daerah lain atau negara lain,” tambah Jokowi.

IIFC nantinya akan menggabungkan inisiatif lintas sektoral untuk mengembangkan ekosistem Islam. Kami memulai dengan lembaga keuangan, termasuk perbankan, asuransi, pasar modal, serta industri riil seperti makanan dan minuman, kosmetik dan farmasi, fashion, media dan hiburan. Selain itu, industri perjalanan halal meliputi haji dan umrah, serta kegiatan sosial bisnis seperti zakat, infak, wakaf, ekosistem pasar modal syariah seperti pengembangan sukuk, reksa dana, instrumen investasi dan ekosistem halal lainnya. kegiatan pendukung.  

Dalam kesempatan yang sama, Chairman dan CEO BSI Harry Gunardi mengatakan, sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, perseroan mendukung langkah pemerintah untuk menjadikan Indonesia pemimpin pusat perekonomian dan bisnis syariah serta halal. dunia. tengah. BSI hadir di kawasan IIFC melalui BSI Tower yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan diharapkan selesai pada tahun 2025.

Ke depan, BSI Tower akan menjadi pusat bisnis dan literasi ekosistem halal yang mendorong kolaborasi pengembangan sektor Haji dan Umroh, ZISWAF, Pendidikan dan Kesehatan, Fashion dan Perdagangan dan lain-lain.

“Kami siap mengembangkan dan mempercepat hub global dan ekosistem Islam yang berkelanjutan di Indonesia.” Hal ini merupakan amanah dan harapan besar dari Presiden, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia. “Kehadiran IIFC bersama BSI Tower dan Danareksa Tower merupakan langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut dan BSI siap menjadi bagian di dalamnya,” kata Heri.

Kehadiran BSI hasil merger tiga bank syariah BUMN pada 1 Februari 2021 merupakan langkah besar (milestone) pemerintah dalam menghadirkan bank syariah yang mampu mengakselerasi perekonomian dalam negeri dan menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah global.

 

Heri menegaskan, BSI terus berinovasi untuk memberikan layanan inklusif kepada seluruh lapisan masyarakat dan memberikan manfaat yang luas. BSI juga terus berperan aktif dalam memajukan UMKM dan memberdayakan para pelaku UMKM untuk memasuki pasar nasional dan internasional melalui program seperti Pusat UMKM dan Pameran Internasional BSI.

“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berupaya mewujudkan impian, visi dan misi yang diberikan kepada kami. “BSI akan terus menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi masyarakat Indonesia serta memberikan pengalaman di luar pasar perbankan,” kata Heri.

Sebagai bank syariah terbesar, BSI terus berbenah dan melampaui ekspektasi target. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan nasabah yang mencapai 2,5 juta per tahun selama tiga tahun terakhir, serta kinerja keuangan yang solid dengan indikator pertumbuhan aset, aset pihak ketiga, dan pendanaan mulai Juni 2024 rata-rata di atas 15%.

BSI mampu menembus Top 10 Bank Syariah Global dari sisi kapitalisasi pasar pada Maret 2024, lebih cepat dibandingkan target yang ditetapkan pada tahun 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *