Tanya Psikolog: Korban KDRT Kembali Jalani Hubungan dengan Pelaku, Murni karena Cinta?

PF Media – Keputusan Lesti Kejora kembali ke suaminya Rizky Billar menuai kekecewaan publik. Pasalnya, penyanyi dangdut berusia 23 tahun itu pernah mengalami kekerasan dalam keluarga (KDRT).

Lesti Kejora dikabarkan terlalu sibuk (budak cinta) bagi Rizky Billar hingga tak tahan saat suaminya ditetapkan polisi sebagai tersangka. Bahkan, kini beredar kabar ia sudah kembali ke rumah lamanya.

PF Media menghubungi psikolog klinis dewasa Hersa Aranti untuk mencari tahu mengapa korban KDRT begitu berani berhubungan kembali dengan pelakunya. Benarkah Busin penyebabnya? Baca lebih lanjut pada artikel berikut untuk bertanya pada ahlinya.

Mengapa korban KDRT meninggalkan hubungan dengan pelaku? Apakah ini semua karena cinta? Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (Freepik/kamranaydinov)

Padahal biasanya bukan karena meleleh atau semudah itu. Ada faktor yang lebih rumit, seperti perasaan keterikatan pada orang yang dicintai akibat trauma emosional. Dan pacarmu tidak akan membiarkanmu pergi. Ada masalah keamanan. Anda tidak tahu kemana tujuan Anda. Ada masalah keuangan, misalnya pacar Anda sedang bekerja. Atau tidak bisa berjalan, kurang mendapat dukungan, merasa takut, malu.

Hal ini biasanya terjadi karena mereka mengutamakan anak-anaknya dan takut dengan reaksi pasangannya jika akhirnya meninggalkannya. Jadi terkadang ini sangat rumit. Dan tak semudah kembali lagi di akhir karena larut begitu saja.

Benarkah keputusan pemulangan korban KDRT tidak mengedepankan logika?

Mengapa orang tetap berada dalam hubungan yang penuh kekerasan dan malah menggunakan logika? Terkadang logikanya ‘Kalau aku pergi, aku takut di-bully’ dan sebagainya. Aku takut ada yang tidak beres dengan anakku. Hal ini membuatnya sangat trauma. Ada beberapa pertimbangan yang benar-benar menerapkan logika.

Namun terkadang, jika korban berada di bawah tekanan atau dalam situasi stres. Tapi itu mungkin agar bisa berpikir dengan tenang. Tetap berpikiran terbuka Dengan mempertimbangkan opsi dan opsi lainnya. Terkadang hal itu bisa terpengaruh. Tapi saya biasanya menggunakan logika apakah penilaian saya terbaik atau tidak.

Namun terkadang Anda mungkin memerlukan bantuan dari seorang ahli atau seseorang yang dekat dengan Anda.

Akankah korban KDRT benar-benar terpukul karena pasangannya dimanipulasi?

Terkadang ada kasus di mana pelaku kekerasan memiliki sifat manipulatif. Misalnya ada siklus penganiayaan, tiba-tiba ada alasan, kadang korbannya bingung banget. ‘Siapa sebenarnya pasanganku?’ Inilah sebabnya mengapa kita sering terjebak dalam siklus tersebut.

Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang kesehatan, makanan, atau tempat tidur? PF Media bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar. Jadi para ahli bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *