Nusakambangan – Seorang warga binaan Lapas Kelas IIA Parmisan Nusakambangan mencoba menempelkan pelatihan, Sabtu (11/11). Jajanan tradisional ini banyak terdapat di Indonesia dan sebenarnya diadaptasi di Eropa
Narapidana yang terlibat dalam pengolahan kue di Varmendra Bakery milik Lapas Parmesan ini mengaku sangat tertarik dengan makanan tradisional yang sering disantap di Indonesia. Di antara sekian banyak jajanan tradisional yang ia olah, kue pastel menjadi salah satu kue yang menarik perhatiannya. Menurutnya, kue pastel memiliki bentuk yang menarik, isi yang berbeda-beda, serta proses pembuatannya yang cepat.
Kay mengatakan, “Saya suka sekali membuat kue pastel, mulai dari mencampur bahan kulitnya hingga isiannya yang berbeda-beda, menurut saya kuenya enak dan tidak memakan banyak waktu untuk membuatnya.”
Setelah sebulan bekerja di bagian roti, pembelajaran membuat kue tradisional dimulai. Sebelumnya, ia belajar di toko kue di Malaysia dan mendapatkan pengalaman membuat kue di luar penjara.
Kaslam Prionto, Kepala Bagian Pembinaan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Parmisan, mengatakan K mempunyai bakat yang luar biasa. Menurutnya, Kay mampu membuat beragam kue tradisional Indonesia dalam waktu singkat, meski ia memiliki bakat membuat kue modern.
Leave a Reply