East Lomboc, Gubernur NTB, Dr. Muhammad Iqbal menekankan keterlibatannya dalam pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTB sesuai dengan kebutuhan industri. Faktanya, pasar tenaga kerja untuk lulusan bisnis akan diperluas di negara -negara Asia dan Pasifik yang mengalami penuaan masyarakat, seperti Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
Pernyataan itu dibuat oleh Mick Iqbal dengan namanya, ketika dia berhubungan dengan keluarga besar kantor Lombok Dickbood Timur di SMK Neeri 1 Jerovar, Lombok Timur, Minggu (3/16). Dia setuju bahwa status bonus demografis di Indonesia adalah peluang besar untuk mengisi kekosongan karyawan di negara -negara ini.
“Oleh karena itu, ceruk pasar yang tersedia sangat besar. Kami memiliki bonus demografis di mana usia produktif lebih dari usia yang tidak produktif. Ini adalah peluang besar bagi lulusan bisnis untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam masyarakat yang sudah tua,” kata Mick Iqbal.
Pada kesempatan ini, gubernur juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah/pemerintah kota dalam pengembangan sektor pendidikan. Menurutnya, dua tingkat pemerintahan tidak boleh bertindak secara langsung atau tidak boleh bersaing satu sama lain, tetapi harus saling memperkuat.
Dia mengatakan: “Pemerintah masa depan Bhavna, provinsi dan distrik/kota tidak kompetitif. Apa yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota tidak harus direproduksi oleh provinsi. Sebaliknya, jika kita memasuki program yang sama, kita harus saling mendukung,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa kualitas pendidikan di sekolah komersial/menengah sangat tergantung pada tingkat pendidikan sebelumnya, terutama sekolah menengah pertama. Itulah sebabnya provinsi NTB akan melakukan intervensi yang meluas, yang mencakup tingkat sekolah menengah pertama untuk sekolah menengah/kejuruan.
Dia mengatakan: “Kualitas sekolah menengah dan sekolah menengah profesional sebagian besar ditentukan oleh pengumpannya di tingkat gimnasium. Oleh karena itu, intervensi kami mungkin tidak sebagian. Kami akan memperbaiki ekosistem pendidikan dari bawah,” katanya.
Tidak hanya dengan berfokus pada sekolah komersial, Miq Iqbal juga menekankan bahwa sekolah yang tidak biasa (SLB) akan memberikan perhatian khusus dari pemerintah provinsi NTB. Dia menyebutkan bahwa gangguan dalam SLB akan disesuaikan dengan persyaratan spesifik di setiap sekolah.
“Kami akan merancang rencana khusus untuk SLB, termasuk sertifikat mengumpulkan siswa dan staf pengajar. Penting bagi anak -anak dengan kebutuhan khusus mendapatkan hak atas pendidikan yang tepat dan berkualitas tinggi,” katanya.
Berkat komitmen ini, diharapkan bahwa pendidikan di NTB dapat menciptakan persaingan global dan dapat memanfaatkan peluang kerja di tingkat internasional. (ADB)
Leave a Reply